02 Mei 2008

Terpilih Ketum PKB, Ali Masykur Ikrar Setia Pada Gus Dur


JAKARTA, HIMAJUR - Ketua Umum Partai kebangkitan Bangsa (PKB), Ali Masykur Musa yang terpilih menggantikan Muhaimin Iskandar di Muktamar Luar Biasa, Parung Bogor, Kamis (1/5), menyatakan ikrar setia kepada Ketua Dewan Syuro PKB, KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Ali Masykur menegaskan bahwa dirinya tidak akan melawan Gus Dur seperti yang pernah dilakukan ketua umum sebelumnya.

"Saya berikrar tidak akan pernah seperti tokoh-tokoh yang telah tidak dikehendaki bersama. Saya akan patuh kepada Ketua Umum Dewan Syura, KH Abdurrahman Wahid, beserta jajaran kelembagaan Dewan Syura. Saya juga tat kepada beliau secara pribadi karena beliau sudah saya anggap sebagai orang tua saya sendiri," ujar Ali Masykur dalam kata sambutannya, sesaat setelah terpilih menggantikan Muhaimin untuk periode 2008-2010.

Seperti diketahui, beberapa ketua umum partai berlambang bola dunia dan sembilan bintang itu pernah dilengserkan karena dianggap tidak patuh dengan Gus Dur sebagai pimpinan tertinggi PKB. Diantaranya almarhum Matori Abdul Djalil, Alwy Shihab dan terakhir keponakan Gus Dur, Muhaimin Iskandar.

Dikatakan Cak Ali yang kelahiran Tulungagung Jawa Timur ini, dirinya merasa berat hati dalam menerima jabatan sebagai Ketua Umum Dewan Tanfidz DPP PKB. Alumni Fisipol Universitas Jember ini mengaku tidak pernah berharap mendapatkan jabatan ini. Ia mengaku hanya menjalani hidup dengan prinsip bagaikan air mengalir. Cak Ali mengaku akan langsung stel kenceng untuk memenangkan PKB dalam pemilu 2009. "Ke depan kita akan meleset gigi empat untuk memenangkan pemilu 2009. Saya optimistis, suara PKB di Pemilu 2009 akan naik dua kali lipat dari sebelumnya," tegas Cak Ali.

Untuk merealisasi itu, lanjut Ali Masykur, PKB sudah menargetkan menangkap suara-suara dari empat elemen. Yakni, nahdliyin sebagai konstituen PKB, swing voter yang kecewa dengan parpolnya, masyarakat plural. "Juga di depan ada pemilih pemula yang jumlahnya sekitar 17 juta. Mereka harus disentuh dengan tangan halus untuk merangkul mereka. Kita aka buta PKB ini menjadi partainya anak muda," sambung dia.

Terpilihnya Ali Masykur sebagai Ketua Dewan Tanfidz PKB setelah melalui rapat tim seleksi yang diketuai Gus Dur selaku ketua Dewan Syura PKB. Anggota tim seleksi adalah Habib Asgaf bin Mahdi selaku pemilik Ponpes Al Ashriyyah yang didaulat sebagai anggota Dewan Syura, H M Rosihan dari DPW Kalsel, Daniel Hulaik dari NTT, Ferry Tinggogo dari Sulut, Hasan Aminuddin dari DPW Jatim, Badriyah Fayumi selaku Ketua PPKB, Maria Pakpahan, Camelia Pudjiastuti, Muslim Abdurahman, dan Robikin M Has.

Padahal, di hari pertama, nama Ali Masykur belum mencuat. Dalam rapat pandangan umum DPW-DPW Rabu (30/4) malam hingga dini hari, Ali Masykur hanya mendapat satu suara. Malahan, nama Sekjen PKB, Zannubah Arrifah Chafsoh alias Yenny Wahid yang mencuat. Dari 33 DPW, Yenny meraih dukungan 12 suara disusul Muamir Syam dengan enam suara. 12 DPW menyerahkan keputusannya kepada Gus Dur. Sementara dua DPW tak bersikap.

Namun, setelah Yenny menolak diajukan sebagai Ketum, Kamis (1/4) dan memberikan suaranya kepada Ali Masykur, peta kemudian berubah. Sikap Yenny yang memilih enggan maju mesi mendapat banyak dukungan itu menuai banyak pujian. Termasuk dari Gus Dur. "Saya rasa ini sangat baik. Dia (Yenny) lebih mengedepankan partai dan negara. Sebagai seorang ayah kandung, tentu saya sangat menghargai hal ini," ujar Gus Dur.(had/H-2)

Tidak ada komentar: