17 April 2008

Harga Minyak Sentuh Rekor Tertinggi Baru


NEW YORK, HIMAJUR, RABU - Harga minyak dunia menyentuh rekor tertinggi baru di saat melemahnya nilai dolar AS mengalihkan perhatian pelaku pasar ke investasi komoditi minyak. Kontrak pengiriman minyak mentah light sweet untuk Mei 2008 sempat mencapai 114,53 dolar Amerika Serikat per barrel di New York Mercantile sebelum kembali surut ke angka 114,46 dolar AS pada transaksi pertengahan hari di Eropa.

Kontrak tersebut ditutup Selasa (15/4) kemarin pada 113,79 dolar AS per barrel dan kemudian melonjak pada beberapa jam awal transaksi Rabu ini pada angka tertinggi baru di kisaran 114,08 dolar AS per barrel.

Sementara di bursa komoditi London, kontrak pengiriman minyak mentah Brent untuk bulan Juni 2008 berada pada kisaran 112,10 dolar AS per barrel di bursa komoditi ICE Futures setelah sempat berada di rekor baru 112,16 dolar AS per barrel pada sesi sebelumnya.

Menurut beberapa analis, lonjakan harga minyak dunia dipicu oleh rekor tertinggi baru penguatan nilai euro terhadap dolar AS yang mencapai 1,5966 dolar AS per euro. Penguatan nilai euro yang berbarengan dengan kenaikan inflasi di zona euro praktis telah mengeliminir kemungkinan ditempuhnya langkah pemotongan tingkat suku bunga oleh Bank Sentral Eropa.

Inflasi tahunan di negara-negara zona euro telah melonjak hingga 3,6 persen pada Maret 2008 atau tertinggi dalam 16 tahun terakhir. Lonjakan inflasi terjadi sebagai akibat dari diantaranya kenaikan harga bahan bakar serta kebutuhan pokok.

Olivier Jakob dari Petromatrix di Swiss menerangkan terdapat korelasi yang sangat kuat antara kenaikan harga minyak dan melemahnya nilai dolar AS dalam beberapa bulan terakhir. Menurut Olivier Jakob, korelasi tersebut mulai nampak pada awal pekan ini.

"Senin (14/4) dan Selasa kemarin, harga minyak mentah masih dapat dikatakan bergerak stabil tanpa terpengaruh oleh nilai dolar AS," jelas Jakob. "Namun saat nilai tersebut terpuruk ke 1,59 euro per dolar, para investor mengalihkan perhatiannya ke transaksi komoditi minyak ketimbang bermain dolar," ujarnya. (AP/H-2)

Tidak ada komentar: