11 Maret 2008

Gagal di All England, Indonesia Tetap Optimistis Hadapi Olimpiade


JAKARTA--Himajur: Komandan pelatnas Olimpiade Bejing Mulyana tetap yakin bulu tangkis menjadi cabang yang dapat mempersembahkan emas. Meski di All England, Indonesia gagal meraih gelar.

Menurutnya kegagalan di turnamen super series bukan sebuah indikator besarnya peluang Indonesia merebut medali. Sebaliknya akan menjadi dasar untuk memacu dan mengoptimalkan atlet.

"Saya tetap yakin, apalagi setelah April tidak ada super series lagi, hanya (Piala) Thomas dan Uber. Sisa waktu yang ada nanti bulu tangkis akan lebih intens lagi latihannya," ujar Mulyana kepada Media Indonesia di Jakarta, Selasa (11/3).

"Memang benar hasil super series bisa jadi ukuran, tapi bukan ukuran pasti," tegasnya lagi.

Keyakinan mempersembahkan medali itu juga diungkapkan oleh Mulyana, berdasarkan catatan sejarah penampilan bulu tangkis Indonesia di kancah Olimpiade. "Saya yakin bulu tangkis persembahjan medali, melihat dari tradisi emas di Olimpiade," tukas Mulyana.

Indonesia di All England, turnamen paling tua bulu tangkis, gagal merebut satu gelarpun. Bahkan satu-satunya wakil Indonesia di final, yaitu ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir harus bertekuk lutut dihadapan pasangan China Zheng Bo/Gao Ling.

Saat ini jumlah pebulutangkis yang masuk pelatnas sebanyak 18 orang. Namun jumlah pasti pemain Cipayung yang tampil di Olimpiade baru diumumkan oleh federasi bulu tangkis dunia (BWF) 1 Mei, setelah perhitungan ranking.

Untuk perhitungan itu, masih tersisa Swiss Super Series (12-16 Maret) dan Kejuaraan Asia pada April mendatang. (Rin/OL-03/H-1)

Tidak ada komentar: