11 Maret 2008

Kurs Rupiah Kembali Melemah


JAKARTA--Himajur: Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antar bank Jakarta, Selasa (11/3) sore merosot tajam mendekati angka Rp9.200 per dolar AS, karena pelaku pasar berlanjut melepas rupiah dan membeli dolar AS sejalan dengan menguat harga minyak mentah dunia.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terpuruk menjadi Rp9.180/9.190 per dolar AS dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.108/9.205 atau turun 72 poin.

Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib di Jakarta mengatakan, memburuk bursa regional akibat merosot bursa dunia merupakan faktor utama yang menekan rupiah terpuruk. Namun melemahnya rupiah diperkirakan hanya bersifat sementara, karena

pelaku pasar menunggu pertemuan bank sentral AS (The Fed) yang akan menurunkan suku bunganya, katanya.

Apabila The Fed, lanjut dia jadi menurunkan suku bunga Fedfund, maka sentimen positif itu akan memicu rupiah kembali menguat. The Fed diperkirakan akan menurunkan bunga Fedfund sebesar 75 basis poin menjadi 2,25 persen dari sebelumnya 3 persen, katanya.

Menurut dia, penurunan rupiah saat ini merupakan koreksi setelah mengalami kenaikan yang cukup tajam dan hal ini dinilai cukup wajar. "Kami optimis masih ada peluang bagi rupiah untuk menguat lagi, karena investor asing akan kembali aktif menginvestasikan dananya di pasar domestik," ucapnya.

Penurunan bunga Fedfund, lanjut dia juga akan mendorong Bank Indonesia (BI) menurunkan BI Rate sebesar 25 basis poin asalkan laju

inflasi bulan berikutnya bisa lebih rendah. (Ant/OL-2/H-1)

Tidak ada komentar: