12 April 2008

Pemerintah Keluarkan Aturan Pembatasan Ekspor Beras


JAKARTA--HIMAJUR: Pemerintah akan mengeluarkan aturan pembatasan ekspor beras dengan hanya memberikan kewenangan ekspor beras umum kepada Bulog.

Kebijakan yang bakal dikeluarkan pekan depan tersebut dituangkan dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag).

"Kita sedang buat aturannya. Sekarang ini ekspor belum diatur, makanya kita atur. Pengaturannya ekpor beras umum hanya boleh dilakukan Bulog. Itupun harus mendapat izin dari pemerintah melalui tim stabilitas pangan," kata Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu di Jakarta, Jumat (11/4).

Selain itu, ekspor hanya boleh dilakukan jika Indonesia mengalami surplus. Jika tidak surplus, pemerintah tidak akan mengizinkan ekspor.

Deputi Menko Perekonomian Bidang Pertanian dan Kelautan Bayu Krisnamurthi menambahkan, dengan adanya aturan tersebut berarti izin ekspor beras diberikan oleh Departemen Perdagangan dengan rekomendasi dari Departemen Pertanian dan tim stabilisasi harga. "Permendag ditantadatangani hari ini dan berlaku segera," kata Bayu.

Sementara itu, Menteri Pertanian Anton Apriyantono mengatakan, aturan mengenai ekspor beras merupakan domain Depdartemen Perdagangan. Namun, Departemen Pertanian akan memantau ketersediaan dan harga beras di setiap daerah. Pasalnya, sekitar September dan Oktober Indonesia sudah mulai mengalami defisit produksi beras.

"Sekitar bulan itu kita akan mengalami paceklik karena produksi lebih kecil dari konsumsi. Karena itu, kita mewajibkan daerah untuk melakukan stok beras," ujar Anton.

Pihaknya juga telah meminta peningkatan stok dilakukan semaksimal mungkin. Gudang-gudang Koperasi Unit Desa diminta dimanfaatkan lagi guna mengamankan stok. Hal itu, ujarnya, telah diprogramkan di beberapa desa.

Dengan demikian, kata Anton, lumbung pangan kembali digerakkan dan mengharuskan program ini ada di setiap desa. "Kita harus bersiap menghadapi segala kemungkinan yang terjadi. Jadi, pada saat kita cukup pangan, kita harus hati-hati, jangan terlena, lakukan stocking. Situasi sekarang tidak dapat diprediksi karena climate chages, stocking menjadi situasi yang amat penting dan peningkatan yang all out," katanya. (Ray/OL-01/H-2)

Tidak ada komentar: